Selasa, 20 Desember 2016

KONVERSI, AKROMINISASI DAN PENYERAPAN



KONVERSI, AKROMINISASI DAN PENYERAPAN
Selain proses afiksasi, reduplikasi dan komposisi, masih ada proses lain dalam pembentukan kata bahasa Indonesia. Proses lain itu adalah konfersi, akronimisasi dan penyerapan. Namun, kalau ketiga proses yang lama betul-betul merupakan mekanisme gramatikal, sedangkan ketigayang terakhir tidak seluruhnya merupakan masalah gramatikal, karena prosesnya tidak mudah di kaidahkan dan juga produktifitasnya sangat rendah.
1.      Proses Konversi
Konversi lazim juga disebut derivasi zero, transmutasi, atau transposisi adalah proses pembentukan kata dari sebuah dasar berkategori tertentu menjadi kata berkategori lain, tanpa mengubah bentuk fisik dari dasar itu. Misalnya, kata cangkul dalam kalimat ( 1 ) adalah berkategori nomina, tetapi pada kalimat ( 2 ) adalah berkategori verba.
( 1 ) Petani membawa cangkul ke sawah.
( 2 ) Cangkul dulu tanah itu, baru ditanami.
Jadi dalam kalimat (1) yang bermodus deklaratif kata cangkul berkategori nimina; sedangkan pada kalimat (2) yang bermodus imperative kata cangkul berkategori ferba. Penyebab sebuah nimina tanpa perubahan fisik menjadi sebuah verba, walaupun dalam modus kalimat yang berbeda adalah kata cangkul, dan sejumlah kata lainnya disamping memiliki komponrn makna (+ bendaan) juga memiliki komponen makna (+ alat) dan(+tindakan). Komponen makna (+tindakan) inilah yang menyebabkan kata cangkul itu adalam kalimat interatif menjadi berkategori verbal. Hal ini berbeda dengan kata pisau yang memiliki komponen makna(+bendaan), (+alat) dan(- tindakan). Ketiadaan komponen makna (+tindakan) pada kata pisau iru tidak bisa digunakan sebagai verba dalam kalimat imperative. Jumlah kosakata nomina yang memiliki komponen makna (+tindakan) sangat terbatas. Diantaranya;
Kunci                   amplas
Kikir                     sikat
Gergaji                 pacul
Rantai                   kupas
Tutup                    ketam
Kail                      kapak
Pancing    serut
Silet                      borgol
Ada satu permasalahan lagi didalam berbagai buku pelajaran dan buku tata bahasa kata-kata nama warna seperti merah,hijau dan kuning.digolongkan berkategori ajektifa. Didalam kamus besar. Didalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata-kata seperti merah, hijau dan kuning disebut mempunyai dua kategori yaitu ajektifa dan nomina karena secara empiris warna-warna itu dapat “diamati”. Hal ini menjadi indikator bahwa nama-nama warna itu berkate gori nomina.
2.      Akronimisasi
Akronimisasi adalah proses pembentukan sebuah kata dengan cara menyingkat sebuah konsep yang di realisasikan dalam sebuah konstruksi lebih dari sebuah kata. Proses ini menghasilkan sebuah kata yang disebut akronim. Akronim adalah juga sebuah singkatan, namun yang”diperlakukan” sebagai sebuah kata atau sebuah butir leksikal. Misal’ya kata pilkada yang berasal dari pemilihan kepala daerah, kata jabotabek yang berasal dari Jakarta bogor, Tanggerang dan Bekasi dan kata Balita yang berasal dari bawah lima tahun. Aturan atau kaidah pembentukan akronim “belum” ada aturan tertentu yang digunakan . namun, dari data yang terkumpul yampak ada cara-cara sebagai berikut;
Pertama, mengambil huruf-huruf (fonem-fonem) pertama dari kata-kata yang membentuk konsep itu
·         IKIP : Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
·         IDI  : Ikatan Dokter Indonesia.
·         ABRI :Angkatan Bersenjata Republik Indonesia.
·         AMPI :Angkatan Muda Pembangunan Indonesia.
·         ASRI :Akademi Seni Rupa Indonesia.
·         KUHSAP :Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana.
·         IPSI : Ikatan Pencak Silat Indonesia.
Kata-kata seperti IKIP, IDI, ABRI, dan AMPI lazin diucapkan dan dituliskan sebagai sebuah kata berbeda dengan SMA (sekolah menengah atas) dan DPR (Dewan perwakilan rakyat), yang masih tetap dilafalkan dan dituliskan sebagai singkatan.
Kedua, pengambilan suku kata pertama dari semua kata yang membentuk konsep itu. Misalnya :
Rukan : rumah kantor
Balita : bawah lima tahun
Orpol : organisasi politik
Moge : motor gede
Pujasera : pusat jajanan serba ada
Nalo : nasional lotere
Puskesmas : pusat kesehatan masyarakat
Ketiga, pengambilan suku kata pertama ditambah dengan huruf pertama dari suku kata kedua dari setiap kata yang membentuk konsep itu. Misalnya :
Warteg : warung tegal
Depkes : departemen kesehatan
Kalbar : Kalimantan Barat
Puspen : pusat penerangan
Sulsel : Sulawesi Selatan
Sumbagsel : Sumatera bagian selatan
Keempat, pengambilan suku kata yang dominain dari setiap kata yang mewadahi konsep itu. Misalnya:
Juklak : petunjuk pelaksanaan
Tilang : bukti pelanggaran
Litbang : penelitian dan pengembangan
Bintal : pembinaan mental
Danton : komandan peleton
Gakin : keluarga miskin
Kelima, pengambilan suku kata tertentu disertai dengan modifikasi yang tampaknya tidak beraturan, namun masih dengan memperhatikan ”keindahan” bunyi. Misalnya : 
Pilkada : pemilihan kepala daerah
Organda : organisasi angkutan darat
Kloter : kelompok terbang
Keenam, pengambilan unsur – unsur kata yang mewadahi konsep itu, tetapi sukar disebutkan  keteraturannya termasuk di seni. Misalnya:
Sinetron : sinema elektronik
Insert : informasi selebritis
Satpam : satuan pengamanan
Kalapas : kepala lembaga pemasyarakatan
Kata – kata yang dibentuk sebagai hasil proses akronimisasi ini terdapat dalam semua bidang kegiatan dan keilmuan, seperti kepolosian, kemiliteran, pendidikan, olahraga, ekonomo, kesenian, dan sebagainya. Biasanya akronim itu hanya dipahami oleh mereka yang berkecimpung dalam bidang kegiatan tertentu itu. Misalnya, dalam salah satu instansi depdiknas ada akronim dupak ( daftar usulan perhitungan angka kredit ), yang hanya dipahami oleh orang – orang instansi tersebut. Namun, tidak sedikit akronim bahasa Indonesia yang telah menjadi kosakata umum, seperti muntaber, wagub. Pemda, lemhanas, hansip, dirjen, dan sebagainya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1993) akronim yang telah menjadi kosakata umum ini didaftarkan sebagai singkatan.
3.      Penyerapan
Penyerapan adalah proses pengambilan kosakata dari bahasa asing, baik bahasa Eropa (Belanda, Inggris, Arab,Portugis, dan sebagainya), maupun bahasa asing Asia (seperti bahasa Arab, bahasa Parsi, bahasa Sansekerta, bahasa Cina, dan lain sebagainya). Termasuk dari bahasa – bahasa Nusantara ( seperti bahasa Jawa, Sunda, Minang, Bali, dan sebagainya ). Didalam sejarahnya penyerapan kosakata asing berlangsung secara audial, artinya melalui pendengaran. Contohnya seperti orang asing mengucapkan kosakata asing, lalu orang Indonesia menirukan nya sesui dengan apa yang didengarnya. Karena system Fonologi bahasa asing itu berbeda dengan system Fonologi bahasa yang dimiliki orang Indonesia, maka bunyi uajaran bahasa asing ditiru menurut kemampuan lidah melafalkannya. Begitulah kata bahasa Belanda dome krack dilafalkan menjandi dongkrak, kata bahasa Sansekerta uttpatti dilafalkan menjadi upeti, kata bahasa Arab mudharat dilafalkan menjadi melarat, dan kata bahasa Portugis almari dilafalkan menjadi lemari.
Penyerapan kata – kata asing secara audial ini berlangsung lama, dan telah menghasilkan kata –kata yang banyak jumlahnya, yang kadang – kadang sudah tidak diketahui lagi dari mana asalnya. Kita misalnya, tidak tau lagi dari mana asalnya kata – kata berikut: surge, neraka, kuman, kertas, waktu, pahala, bandit, jendela, dan sebagainya. Sejak terbit buku Pedoman Pembentukan Istilah dan buku Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan, penyerapan kata – kata asing harus dilakuakan secara visual. Artinya berdasarkan apa yangdilihat didalam tulisan. Intinya dari pedoman pembentukan istilah itu adalah:
Pertama, kata – kata yang sudah diserap dan lazim digunakan sebelum buku pedoman ini terbit, tidak perlu diubah ejaanya. Misalnya kata – kata kabar, sirsak, telepon, iklan, perlu, bengkel, hadir, dan badan.
Kedua, penyerapan dilakukan secara utuh. Misalnya kata standarisasi, efektifitas, objektifitas, dan implementasi diserap secara utuh disamping kata standar, efektif, objektif, dan implement.
Ketiga, huruf – huruf asing pada awal harus disesuaikan sebagai berikut:
·         au tetap au
audiogram                               audiogram
autotroph                                autotrof
            hydraulic                                 hidraulik
            caustic                                     kaustik
·         e dimuka a, u, o dan konsonan menjadi k
            calomel                                    kalomel
            construction                            konstuksi
            cubik                                       kubik
            classification                           klasifikasi
            crystal                                      Kristal
·         c dimuka e, l, dan y menjadi s
            central                                     sentral
            circulation                               sirkulasi
            ceelom                                     selom
            cylinder                                   silinder
·         cc dimuka o,u dan konsonan menjadi k
            accommodation                       akomodasi
            acculturation                           alkulturasi
            acclamation                             aklamasi
·         cc dimuka e da I menjadi ks
            saccharin                                 sakarin
charisma                                  karisma
cholera                                     kolera
technique                                 teknik
·         ch yang lafalnya s atau sy menjadi s
            echelon                                    eselon
            machine                                   mesin
·         ch yang lafalnya c menjadi c
            check                                       cek
            china                                        cina
·         e tetap e
            effect                                       efek
            description                              deskripsi
            synthesis                                  sintesis
·         ea tetap ea
            idealist                                     idealis
            habeas                                                 habeas
·         eo tetap eo
            stereo                                       stereo
            geometry                                 geometri
            zeolite                                      zeolit
·         f tetap f
            fanatic                                                 fanatik
            factor                                       faktor
            fossil                                        fosil
·         i pada awal suku kata di muka vocal tetap i
            ion                                           ion
            iota                                          iota
            iambus                                     iambus
·         ie (Belanda) jika dilafalkan i menjadi i
            politiek                                    politik
            riem                                         riem

·         ie jika lafalnya i tetap ie
            variety                                     varietas
            patient                                                 pasien
            efficient                                   efesien
·         ng tetap ng
            contingent                               kontingen
            congres                                    kongres
            linguistics                                linguistic
·         oo menjadi u
            cartoon                                    kartun
            proof                                       pruf
            pool                                         pul
·         ou jika dilafalnya u menjadi u
            coupon                                    kupon
            contour                                    kontur
            governur                                  gubernur
·         ph menjadi f
            phase                                       fase
            physiology                               fisiologi
            allomorph                                alomorf
·         q menjadi k
            aquarium                                 akuarium
            frequency                                frekuensi
            equador                                   ekuador
·         rh menjadi r
            rhetoric                                    retorika
            rhythm                                     ritme
            rhapsody                                 repsodi
·         sc dimuka a, o,u dan konsonan menjadi sk
            scandium                                 skandium
            scriptie                                     skripsi
            scotopia                                   skotopia
·         sc dimuka e, i, dan y menjadi s
            scnography                              senografi
            scintillation                              sentilasi
            scyphistoma                            sifistoma
·         sch dimuka vocal menjadi sk
            schema                                    skema
            schizophrenia                          skizofrenia
            scholasticisme                         skolatisisme
·         t dimuka i menjadi s jika dilafalnya s
            ratio                                         rasio
            action                                      aksi
            patient                                                 pasien
·         th menjadi t
            theocracy                                 teokrasi
            method                                    metode
            orthography                             ortografi
·         uu menjadi u
            vacuum                                    vakum
            prematuur                                premature
·         v tetap v
            vitamin                                    vitamin
            television                                 televise
            cavalry                                     kavalery
·         x pada awal kata tetap x
            xenon                                      xenon
            xylophone                               xilofon
·         x pada posisi lain menjadi ks
            taxsi                                         taksi
            latex                                        lateks
            executive                                 eksekutif
·         xc di muka e dan I menjadi ks
            exception                                 eksepsi
            excess                                      ekses
            excitatin                                  eksitasi
·         xc dimuka a, o, u, dan konsonan menjadi ksk
            excavation                               ekskavasi
            exclusive                                 eksklusif
            excursive                                 ekskursif
·         y menjadi y jika lafalnya y
            yen                                          yen
            yuan                                        yuan
            yangonin                                 yangonin
·         y menjadi i jika lafalnya i
            dynamo                                   dynamo
            propyl                                      propel
            psychology                              psikologi
·         z menjadi z
            zenith                                      zenith
            zodiac                                      zodiak
            zygote                                                 zigot
keempat, huruf pada akhir kata harus disesuaikan sebagai berikut:
·         age menjadi –ase
            Percentage                               persentase
            Etalage                                    etalase
·         aal, -eel menjadi –al
            Structural, structureel              struktural
            Formal, formeel                       formal
            Normal                                    normal
·         -ant menjadi –an
            Accountant                                                     akuntan
            Informant                                                        informan
·         archy, -archie, menjadi – arki
            Anarchy, anarchie                                           anarki
            Aligarchy, aligarchie                                       aligarki
·         ary, -air, menjadi –er
            Secondary, secundair                                      sekunder
            Primary, primair                                              primer
            Complementary, complementair                     komplementer
·         (a)tion,-(a)tie menjasi –asi, -si
            Action, actie                            aksi
            Publication, publicate              publikasi
·         -ic,-ics, -que-, -que, -iek, -ica, menjadi –ik, -ika
            Logic, logica                           logika
            Phonetics, phonetiek               fonetik
            Physics, physica                      fisika
            Technique                                teknik
·         ic,-isch menjadi – ik
            Electronic, elektronisch           elektronik
            Mechanic, mechanisch            mekanik
            Ballistic, ballistisch                 balistik
·         -ical, -isch menjadi –is
            Economical, economishch       ekonomis
            Practical, practisch                  praktis
            Logical, logisch                       logis
·         ism, -isme, menjadi –isme
            Modernism, modernism          modernism
            Communism, communism      komunisme
·         ist menjadi –is
            Egoist                                      egoist
            Publicist                                  publisis
·         ive,-ief menjadi –if
            Descriptive, descriptiief                      deskriptif
            Demonstrative, demonstratief                        demonstratife

·         logue menjadi –log
            Catalogue                                catalog
            Dialogue                                  dialog
·         logy, -logic menjadi –logi
            Technology, technologie         teknologi
            Physiology, physiologie          fisiologi
            Analogy, analogie                   analogi
·         oir(e) menjadi –oar
            Trottoir                                    trotoar
            Repertoire                               repertoar
·         or, -eur, menjadi –ur
            Director, directeur                   direktur
            Inspector, inspecteur               inspektur
            Formateur                                formatur
·         or tetap –or
            Dictator                                   diktator
            Corrector                                 korektor
·         ure, -uur menjadi –ur
            Structure, struktuur                 struktur
            Premature,prematuur               prematur
Penyerapan dari bahasa asing yang tidak menggunakan aksara Latin, seperti bahasa Arab, Rusia, dan Cina tentu harus ditransliterasi atau ditranskripsi dulu kedalam huruf Latin. Penyerapan dari bahasa – bahasa Nusantara haru disesuaikan dengan ejaan dan lafal bahasa Indonesia.