Jumat, 02 Desember 2016

KOMPOSISI



A.    Pengertian Komposisi
Komposisi adalah proses penggabungan morfem dasar dengan morfem dasar baik yang bebas maupun yang terikat sehingga terbentuk sebuah konstruksi yang memiliki identitas leksikal yang berbeda. Dalam istilah tatabahasa tradisional istilah pemadun lebih di kenal dengan nama pemajemukan. Dalam bahasa Indonesia pemaduan satuan-satuan kata untuk membentuk satu kata sangat produkatif, khusussnya dalam pembentukan istilah-istilah baru. Ramlan ( 1985 ) menyatakan bahwa kata majemuk ialah kata yang terdiri dari dua kata atau lebih sebagai unsurnya. Di samping itu, ada juga kata majemuk yang terdiri dari satu kata dan satu pokok kata, sebagai unsurnya, misalnya daya tahan, daya juang, kamar tunggu, kamar kerja, ruang baca, tenaga kerja, kolam renang, jarak tembak, ikat pinggang, dan ada pula yang terdiri dari pokok kata semuanya, seperti lomba lari, jual beli, simpan pinjam, dan masih banyak lagi.
Komposisi adalah proses penggabungan dasar dengan dasar ( biasanya berupa akar maupun bentuk berimbuhan ) untuk mewadahi suatu " konsep " yang belum tertampung dalam sebuah kata. Seperti kita ketahui konsep-konsep dalam kehidupan kita banyak sekali, sedangkan jumlah kosakata terbatas. Oleh karena itu, proses komposisi ini dalam bahasa indonesia merupakan satu mekanisme yang cukup penting dalam pembentukan dan pengayaan kosakata. ( Chaer, 2008 : 209 ).
Istilah pertama yang banyak digunakan adalah kata majemuk ( Alisjahbana, 1953 ). Istilah ini digunakan untuk mengacu kepada konsep " gabungan dua buah kata atau lebih " yang memiliki makna baru. Seperti, bentuk kumis kucing dalam arti ' sejenis tanaman yang.... ' adalah sebuah kata majemuk; tetapi kumis kucing dalam arti 'kumis dari seekor kucing' bukanlah kata majemuk. Dari uraian diatas dapat ditarik dua kesimpulan. Pertama, konsep kata majemuk seperti yang di maui Alisyahbana adalah identik dengan konsep idiom dalam kajian semantik. Kedua, dibuatnya di kolomi kata majemuk dan bukan kata majemuk. Menurut Fokker ( 1951 ) komposisi menggunakan istilah kata, yang dibendakannya atas kelompok longgar dan kelompok erat. Kelompok longgar dimaksudkan untuk kelompok kata yang hubungan antara unsur-unsurnya bersifat tidak mengikat. Sedangkan kelompok erat adalah kelompok yang hubungan antara unsur-unsurnya bersifat tidak mengikat. (  Chaer, 2008 : 210 ).
Kesimpulan pengertian komposisi dari beberapa pendapat bahwa Komposisi adalah hasil dan proses penggabungan morfem dasar dengan morfem dasar, baik yang bebas maupun yang terikat, sehingga terbentuk sebuah konstruksi yang memiliki identitas leksikal yang berbeda, atau yang baru.

B.     Aspek Semantik Komposisi
Konsep-konsep ini dapat dibedakan adanya lima macam komposisi :
a)      Komposisi yang menampung konsep-konsep yang digabungkan sederajat, sehingga membentuk komposisi yang koordinatif. Misalnya baca tulis, pulang pergi, jauh dekat, sawah lading dan contoh yang lain.
b)      Komposisi yang menampung konsep-konsep yang digabungkan tidak sederajat, sehingga melahirkan komposisi yang subordinatif. Misalnya sate ayam, sate Madura.
c)      Komposisi yang menghasilkan istilah, yakni yang maknanya sudah pasti, sudah tertentu, meskipun bebas dari konteks kalimatnya, karena sebagai istilah hanya digunakan dalam bidang ilmu atau kegiatan tertentu. Contoh:
Ø  Istilah Olahraga
§  tolak peluru
§  angkat besi
§  terjun paying
Ø  Istilah Politik
§  hak pilih
§  sidang paripurna
Ø  Istilah Pendidikan
§  buku ajar
§  tahun ajaran
§  hak pilih
d)     Komposisi pembentuk idiom, yakni penggabungan dasar dengan dasar yang menghasilkan makna idiomatik, yaitu makna yang tidak dapat diprediksi secara leksikal maupun gramatikal. Misalnya, penggabungan meja dengan dasar hijau yang menghasilkan komposisi meja hijau dengan makna ‘pengadilan’.
e)      Komposisi yang menghasilkan nama. ( Chaer, 2008 : 212 – 215 ).
1.      Komposisi Nominal
Yang dimaksud dengan komposisi nominal adalah komposisi yang pada satuan klausa berkategori nomina. Misalnya komposisi kakek nenek dan baju baru. Sebagai pengisi fungsi subjek komposisi kakek nenek berkategori nomina; dan sebagai pengisi fungsi objek komposisi baju baru juga berkategori nomina. Komposisi nominal dapat dibentuk dari dasar:
a.       Nomina + nomina, seperti kakek nenek, meja kayu dan sate kambing.
b.      Nomina + verba, seperti meja makan, buku ajar dan ruang tunggu.
c.       Nomina + adjectifa , seperti guru muda ,mobil kecil
v  Komposisi Nominal Bermakna Gramatikal
Makna gramatikal adalah makna yang muncul dalam proses penggabungan dasar dengan dasar dalam pembentukan sebuah komposisi. Makna gramatikal yang muncul dalam proses pembentukan komposisi nominal, antara lain adalah makana yang menyatakan:
a.       ‘gabungan biasa’, sehingga di antara kedua unsurnya dapat disisipkan kata dan.
b.      ‘bagian’ , sehingga di antara kedua unsurnya dapat disisipkan kata dari.
c.       ‘kepunyaan atau pemiliki’. Sehingga di antara kedua unsurnya dapat disisipkan kata milik.
d.      ‘asal bahan’, sehingga di antara kedua unsurnya dapat disisipkan kata terbuat dari.
e.       ‘asal tempat’, sehingga di antara kedua unsurnya dapat disisipkan kata berasal dari.
f.       ‘bercampur atau di campur dengan’ , sehingga di antara kedua unsurnya dapat disisipkan kata bercampur.
g.      ‘hasil buatan’ , sehingga di antara kedua unsurnya dapat disisipkan kata buatan.
h.      ‘tempat melakukan sesuatu’, sehingga  diantara keduanya dapat disisipkan kata tempat.
v  Komposisi Nominal Bermakna Idiomatik
Ada sejumlah komposisi nominal memliki makna idiomatic, berupa idiom penuh maupun berupa idiom sebagian. Yang berupa idiom penuh artinya, seluruh komposisi itu memiliki makna yang tidak dapat diprediksi secara leksikal maupun gramatikal. Misalnya:
-         Orang tua, dalam arti ‘ayah ibu’
-         Kambing hitam, dalam arti ‘orang yang dipersalahkan dalam perkara’
-         Kumis kucing, dalam arti ‘sejenis tanaman obat’
-         Meja hijau, dalam arti ‘pengadilan’
-         Buah bibir, dalam arti ‘bahan pembicaraan orang ramai’
-         Daun muda, dalam arti ‘wanita remaja’
v  Komposisi Nominal Metaforis
Ada sejumlah komposisi nominal yang salah satu unsurnya digunakan secara metaforis yakni dengan mengambil salah satu komponen makna yang dimiliki oleh unsur tersebut. Umpamanya unsur kaki pada komposisi kaki gunung diberi makna metaforis dari komponen makna kaki, yaitu ( + terletak pada bagian bawah ). Sedangkan pada komposisi kaki meja diberi makna metaforis dari komponen makna kaki ( + penunjang berdirinya tubuh ). Contoh komposisi nominal metaforis lainnya adalah :
-         Catatan kaki
-         Kepala surat
-         Kepala paku
-         Kepala kantor
-         Daun telinga
-         Mulut gua


v  Komposisi Nominal Nama dan Istilah
Ada sejumlah komposisi nominal yang berupa nama atau istilah sebagai nama atau istilah komposisi ini tidak bermakna gramatikal ,tidak bermakna idiomatic, juga bermakna metaforis. Beberapa dan istilah diberikan sebagai contoh di bawah ini:
Nama                                Istilah
Hotel Indonesia                Buku Ajar
IKIP Jakarta                      Lepas Landas
Jalan Jagorawi                   Anak Angkat
Kampung Bali                   Rumah Tangga
Tanah Abang                     Pagar Ayu
Jakarta Timur                    Polisi tidur
v  Komposisi Nominal dengan Adverbia
Ada sejumlah komposisi nominal yang bentuk dari kelas adverbia dan kelas nominal. Makna komposisi jenis ini di tentukan oleh makna “leksikal” dari kata adverbial itu. Adverbial yang mendampingi nomina adalah, adverbial yang menyatakan negasi, yaitu bukan, tiada, tanpa; dan adverbial yang menyatakan jumlah, yaitu beberapa, banyak, sedikit, sejumlah, jarang, kurang. Berikut diberikan sejumlah contoh:
-         Bukan anjing
-         Tiada air
-         Tanpa uang
-         Beberapa siswa
-         Sedikit air
-         Sejumlah orang
-         Jarang penduduk
2.      Komposisi Verbal
Yang dimaksud dengan komposisi verbal adalah komposisi yang pada satuan klausa berkategori verbal. Misalnya komposisi menyanyi menari dan dating mengahadap pada kedua kalimat berikut:
-         Mereka menyanyi menari sepanjang malam
-         Dia dating mengahadap kepala sekolah
Sebagai  pengisi fungsi predikat komposisi menyanyi menari dan dating menghadap berkategori verba. Komposisi verbal dapat dibentuk dari dasar:
a.       Verba + verba, seperti menyanyi menari, dating menghadap, duduk termenung, dan lari bersembunyi.
b.      Verba + nomina, seperti gigit jari dan membanting tulang.
c.       Verba + ajektifa, seperti lompat tinggi, lari cepat, dan berkata keras.
d.      Adverbial + verba, seperti sudah makan, tidak datang.
v  Komposisi Verbal Bermakna Gramatikal
Proses pembentukan komposisi verbal muncul beberapa makna gramatikal, anatara lain adalah makna yang menyatakan:
a.       ‘gabungan biasa’, sehingga di anatra kedua unsurnya dapat disispkan kata dan.
b.      ‘gabungan mempertentangkan’, sehingga di antara kedua unsurnya dapat disisipkan kata atau.
c.       ‘sambil’, sehingga di antara kedua unsurnya dapat disisipkan kata sambil.
d.      ‘lalu’, sehingga di antara kedua unsurnya dapat disisipkan kata lalu.
e.       ‘untuk’, sehingga di antara kedua unsurnya dapat di sisipkan kata untuk.
f.       ‘dengan’, sehingga di antara kedua unsurnya dapat di sisipkan kata dengan.
g.      ‘secara’, sehingga di antara kedua unsurnya dapat disisipkan kata secara.
v  Komposisi Verbal Bermakna Idiomatikal
Ada sejumlah komposisi verbal yang bermakna idiomatical, yaitu makna yang tidak dapat ditelusuri atau diprediksi baik secra leksikal maupun gramatikal. Misalnya makan garam dalam arti ‘pengalaman’, makan kerawat dalam arti ‘sangat miskin’, gigit jari dalam arti ‘tidak mendapatkan apa-apa’. Berkenaan dengan konstruksi predikat + objek ini, maka makna verba yang menjadi predikat itu sangat bergantung pada nomina, sebagai objek yang mengikutinya. Sebagai contoh kita ambil verba makan, mengambil dan menjual. Pada daftar a) ketiga verba itu bermakna gramatikl, pada daftar b) bermakna idiomatical dan daftar c) bermakna polisemi.
a)      makan tempe
            makan tahu
            makan kacang
            mengambil uang
            mengambil buku
            menjual sepeda
b)      makan hati
            makan kerawat
            mengambil hati
            menjual aksi
            menjual diri
c)      makan ongkos
            makan waktu
            menjual paksa
            menjual semua
v  Komposisi Verbal dengan Adverbia
Verba sebagai pengisi fungsi predikat dalam sebuah klausa seringkali didampingi oleh sebuah adverbial atau lebih. Adverbia pedamping adalah:
a.       Adverbia negasi: tidak, tak tanpa.
b.      Adverbia kala: sudah, sedang, tengah lagi, akan.
c.       Adverbia keselesaian: sudah , sedang , tengah, belum.
d.      Adverbia aspectual: boleh wajib, harus, dapat, ingin , mau.
e.       Adverbia frekuensi : sering , jarang, pernah, acapkali.
f.       Adverbia kemungkinan: mungkin, pasti, barang kali, boleh jadi.
3.      Komposisi Ajektival
Yang dimaksud dengan komposisi ajektival adalah komposisi yang pada satuan kalusa, berkatagori ajektiva. Misalnya komposisi cantik molek dan kaya miskin dalam klausa berikut :
-         Gadis yang cantik molek itu duduk termenung.
-         Kaya miskin di hadapan Allah sama saja.
Komposisi ajektifal dapat dibentuk dari dasar :
a)      Ajektifa + ajektifa, seperti tua muda, besar kecil.
b)      Ajektifa + nomina, seperti merah darah, keras hati.
c)      Ajektifa + verba, seperti takut pulang , malu bertanya.
d)     Adverbial + ajektifa, seperti tidak berani, sangat indah.
v Komposisi Ajektival Bermakna Gramatikal
       Dalam proses pembentukannya muncul sejumlah makna gramatikal , anatara lain, adalah makna yang menyatakan:
a)      ‘gabungan biasa’, sehingga di antara kedua unsurnya dapat disisipkan kata dan.
b)      ‘alternatif atau pilihan’, sehingga di antara kedua unsurnya dapat disisipkan kata atau.
c)      ‘seperti’ , sehingga di antara kedua unsurnya dapat disisipkan kata seperti.
d)     ‘serba’, makna gramatikal ini dapat diperoleh apabila kedua unsurnya berupa dasar yang sama dan memiliki komponen makna yang sama.
e)      ‘untuk’, sehingga di antara kedua unsurnya dapat disisipkan kata untuk.
f)       ‘kalau’, sehingga di antara kedua unsurnya dapat disisipkan kata kalau.
v Komposisi Ajektival bermakna Idiomatikal
       Ada sejumlah komposisi ajektival bermakna idiomatical, yakni makna yang tidak dapat diprediksi secara leksikal maupun gramatikal. Misalnya panjang usus dalam arti sabar, tinggi hati dalam arti angkuh.
v Komposisi Ajektival dengan Adverbial
       Hanya ada dua macam adverbial yang mendampingi ajektiva untuk mebentuk komposisi ajektival, yaitu :
a)      Adverbial negasi : tidak.
b)      Adverbia derajat : agak, sama, lebih, kurang, sangat, amat, sekali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar